Monday, April 25, 2011

Super Irit, Mobil Sapu Angin Buatan Mahasiswa ITS

Super Irit, Mobil Sapu Angin Buatan Mahasiswa ITS
January 14, 2010 by ria
its.ac.id
di tulis ulang by : hadiPTD



Pernah mendengar mobil Sapu Angin? Dari namanya kita pasti bisa menebak asal mobil tersebut, Indonesia. Yah, mobil ini memang buatan Indonesia, tepatnya dari Surabaya. Adalah mahasiswa ITS yang berhasil membuat mobil dengan tenaga 1 liter untuk 1000 km.



Mobil berbahan bakar gasoline ini merupakan mobil hemat energi dan ramah lingkungan. Pertama kali, mobil Sapu Angin tersebut diuji coba di sirkuit Ken Park, Kenjeran.



Rektor ITS, Prof Priyo Subropo mengatakan, mobil Sapu Angin ini akan menjadi ikon ITS dan merupakan salah satu bentuk jawaban ITS terhadap permasalahan energi global. Mobil ini akan diikutsertakan dalam kompetisi internasional Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010 di Malaysia.



”Saya harap ITS menjadi juara, harus bisa menjadi yang terbaik bukan saja di Indonesia tapi juga di Asia,” ujar Probo.



Pada SEM 2010 ini Tim Mesin ITS akan berlomba pada dua kategori, Sapu Angin I dan II. Sapu Angin I akan diikutsertakan dalam kategori futuristic protptype, sedangkan Sapu Angin II pada kategori Urban Concept Vehicle. Saat ini, Sapu Angin II masih dalam tahap perancangan.



“Untuk Sapu Angin II kami mempunyai target satu liter bensin untuk 300 km,” ujar Wioko Yudhantara, salah satu anggota Tim Mesin ITS I. Dia juga menjelaskan, Sapu Angin I didesain untuk kapasitas satu orang, sedangkan Sapu Angin II rencananya untuk kapasitas dua atau tiga penumpang.



Tim Mesin ITS ini terbentuk sejak Agustus 2009. Sebanyak 14 mahasiswa Teknik Mesin ITS bergabung di dalamnya. Wioko mengungkapkan, ada tiga aspek utama yang diperhatikan dalam pembuatan mobil ini, yaitu berat kendaraan, efisiensi engine, dan aerodinamika.



Mengapa diberi nama Sapu Angin? Menurut mereka, nama Sapu Angin ini diambil dari ajian Sunan Kalijaga. Konon, ajian tersebut merupakan ajian Sunan Kalijaga untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Nama Sapu Angin sekaligus menunjukkan bahwa mobil ini benar-benar asli Indonesia.



Mobil Sapu Angin sendiri dikerjakan dalam waktu tujuh bulan. Untuk pengerjaannya, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 150 juta untuk masing-masing mobil.



Kegembiraan juga disampaikan oleh Darwin Silalahi, Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia. Menurutnya, kemajuan telah dicapai ITS dalam pengerjaan mobil prototype Sapu Angin I.



"Saya berharap tim dari UI, ITB, dan UGM akan menyusul melakukan running test,” ujarnya.



Meski Tim Mesin ITS baru pertama kali mengikuti ajang SEM, namun mereka optimis bisa memenangkan kompetisi ini. Partisipasi mahasiswa ITS ini juga bagian dari upaya untuk memberikan solusi bagi permasalahan energi dunia. ”Kami berharap mobil ini dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata agar dapat mengharumkan nama ITS di kancah internasional tentunya,” papar Wioko. [Ria]


Tren Belanja ke Mashop
NetApp Akuisisi Akorri Networks
Perlahan-lahan, RIM Penuhi Kesepakatan
Kinect Microsoft Salip Sony
Eyes On Indonesia

4 comments:

  1. INA tak butuh orang kreatif....!
    INA butuh produk luar...

    ReplyDelete
  2. yo yoo ma broo...!
    INA Butuh Koruptor

    ReplyDelete
  3. kayaknya Malaysia penyalur bakat anak indonesia. indonesia tak butuh anak kreatif ma brooo!

    ReplyDelete
  4. ada anegdot di indonesia Otak org tak perlu

    ReplyDelete